Rakitlah perahumu, dan ceritakan padaku tentang perjalannmu mengarungi langit.
Tentang bintang yang tak bertabir mimpi, Lubang hitam yang mungkin menarikmu atau juga tentang pengakhiran dunia yang kusinggahi- dan mengenang penghancuran kecil yang pernah kita lakukan, hingga bulan tertidur lelah mendengar kisahku.
Mungkin tak ada lagi camar usang di taman kecil dengan anggur yang menceritakan petuah bodoh di padang senja.
Petapa tua bersabda tentang singa di padang gurun yang memburu majikan terakhirnya.
Tapi aku bukan singa, aku angin yang ditinggal pergi sahabat imajinya.
Bila nanti imaji itu menemukan hampa setelah mengarungi langit.
Aku masih diselimuti awan hitam pekat, menanti pemicu yang menjadikanku badai
Sabtu, 11 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar